Cerpen Klasik - Ketika Bunga Bermekaran Part 1

Cerita Pendek " Cerpen Islami" - Ketika Bunga Bermekaran By Gina Rosmalia

Pagi yang sangat yang menyenangkan, terlihat di sekeliling bunga-bunga yang indah. Membuat mata selalu ingin memandang. Terlihat pula wajah ayu Lili yang menyiratkan kegembiraan.
Akhirnya aku bisa memiliki kios bunga sendiri. Kalau Zahra tahu pasti dia juga akan senang.” ujar Lili sambil menatap bunga mawar yang sedang mekar.

Lili lulusan dari universitas terkenal di Bandung dengan nilai cumlaude. Di sana ia mengambil jurusan hukum. Namun setelah pulang ke Jakarta ia memilih membuka kios bunga. Maka dari itu, bundanya selalu mengomel agar Lili mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yang dia ambil dulu.

Li, kamu harusnya bersyukur karena Pak Adi sudah berulang kali menawari kamu untuk kerja di kantornya. Kamu tahu kan kantor Pak Adi itu sedang berkembang?” kata bunda Lili.
Lili tahu Bun! Tapi Lili ingin sekali punya kios bunga sendiri? Bunda juga tahu kan kalau Lili dulu kerja part time di kiosnya teman Lili?” tanya Lili pada bundanya.
“Iya Bunda tahu, tapi kesempatan kerja di kantornya Pak Adi jangan disia-siakan. Banyak lho yang melamar kerja tapi dari 10 orang cuman 1 orang saja yang bisa diterima.” tegas bunda.
Tapi..”
Bagaimana kalau kamu kerja di kantornya Pak Adi sambil mengelola kios? Itu lebih baik kan?” saran bunda.
Iya juga ya? Lumayan kan double kerjaan berarti double penghasilan?” pikir Lili.
Kalau kamu setuju Bunda bisa bilang pada Pak Adi sekarang, kalau kamu sudah siap kerja di kantornya.” kata bunda Lili sambil langsung menelepon Pak Adi setelah Lili mengangguk.

Akhirnya Lili setuju dengan apa yang disarankan bundanya. Hari Senin sampai hari Jum’at dia kerja di kantornya Pak Adi, hari Sabtu & Minggu dia basa mengurus kios bunganya. Karena sepertinya dia tak bisa mengurus sendiri, akhirnya dia meminta teman dari kecilnya untuk membantu dia, lagian Syara kan sedang nganggur? pikir Lili.

Ra, kamu bisa bantu aku gak?” tanya Lili pda Syara lewat telepon.
Bantuin apa Li? Kalau aku bisa, pasti aku bantuin.” Jawab Syara.
Aku kan mau coba ngelola kios bunga, tapi aku juga mau kerja di kantornya Pak Adi teman Papa. Gimana kalau kamu yang menjaga kios saat aku kerja?” tanya Lili.
Boleh juga, lagian aku gak boleh kerja oleh Ibu, kalau aku jagain kios kamu kayaknya boleh, aku tanya Ibu dulu.” Jawab Syara sambil menemui Ibunya.

Tak berapa lama Syara kembali ngobrol dengan Lili.
Kata Ibu, aku boleh jaga kios kamu. Lagian aku  dan Ibu suka bunga, jadi beliau setuju.” Ujar Syara pada Lili.
Alhamdulillah kalau begitu. Besok aku tunggu di rumah ya? Kiosnya di depan rumah aku kok, jadi dari rumah kamu juga dekat.” kata Lili sambil kegirangan karena semua masalah dapat teratasi.

Semakin hari kios bunga Lili banyak pengunjung, karena kiosnya hanya satu-satunya di komplek rumah Lili. Dia pun semangat kerja di kantornya Pak Adi. Setiap Sabtu & Minggu dia yang menjaga kios sedangkan Syara libur.

*****

Beberapa bulan kemudian, Lili telah menjadi seorang wanita karier. Dia sangat disukai klien di kantor Pak Adi karena selain cantik dia juga sangat cerdas. Kios bunganya pun banyak dikunjungi orang-orang.

Selamat pagi, Lili!” sapa seorang laki-laki kepada Lili saat dia menjaga kios pada hari Minggu.
Pagi, siapa ya? Kok tahu nama saya? Ada yang bisa saya bantu?” tanya Lili pada laki-laki itu.
Kenalkan nama saya Reza, anaknya Bu Maria teman mama kamu. Saya kesini nganter mama yang mau ketemu mama kamu. Tuh..” jelas Reza pada Lili sambil menunjuk mamanya Reza.
Pagi, Lili! Kamu tambah cantik saja?” sapa Bu Maria, mama Reza pada Lili.
Pagi juga Tante! Kirain siapa? Silahkan masuk, mama ada di dalam kok..” kata Lili pada mamanya Reza.
Kenalin ini Reza, anak Tante.” kata Bu Maria sambil memegang pundak Reza.
Udah tahu kok, barusan dia dah ngenalin diri sama Lili. Tumben dianter anaknya? Biasanya cukup dianter supir kan Tante?”  tanya Lili pada teman mamanya ini.
Oh, iya. Selama ini dia tinggal di Bandung, kemarin baru saja pulang karena disuruh mengurus perusahaan yang dikelola papanya Reza. Om katanya mau pensiun, sekarang mau digantikan oleh Reza yang lebih muda. Iya kan Za?” tanyanya pada Reza.
Iya Mam.” Jawab Reza.
Sekalian mau dikenalin sama kamu. Gimana Za, Lili cantik kan?” tanya Bu Maria pada Reza.
Cantik kok, Ma!” jawab Reza sambil tersenyum pada Lili, terlihat wajah Lili menjadi kemerahan.
Makasih. Silahkan masuk Tante, maaf saya gak bisa nemenin, harus jaga kios, ntar bunga-bunga saya ada yang ngambilin gratisan lagi.” Ujar Lili sambil bercanda.
Kamu bisa saja. Ya sudah Tante masuk dulu ya!”  kata Bu Maria sambil menyapa bundanya Lili yang ternyata sudah ada di depan pintu.
Pagi Bu Maria! Ada apa nih kesini sambil bawa jagoannya?” sapa bunda Lili.
Ingin silaturahmi saja Bu Retno. Ndak apa-apa toh?” tanya Bu Maria.
Malah saya senang sekali, apalagi Reza ikut. Lama tidak bertemu Za?
Iya Tante, apa kabar?” tanya Reza pada bunda Lili.
Baik. Kamu kapan pulang dari Bandung? Dulu Lili juga kuliah di sana, baru 6 bulan pulang dari sana. Mau kerja di sini katanya.” Kata bunda Lili.
Oh, ya? Ngomong-ngomong Lili cantik kayak mamanya.” Puji Reza.
Kamu bisa saja, daripada ngobrol diluar mending kita masuk ke dalam saja Bu! Mari Reza!” ajak bunda Lili pada Reza & mamanya.
Iya, Tante.

*****
Ternyata kedatangan Reza & mamanya tadi pagi itu ada maksud tersendiri. Saat makan malam bundanya Lili menyatakan maksud dari mamanya Reza.

Li, apa kamu suka Reza?” tanya bunda pada Lili.
Maksud Bunda? Dia kelihatannya baik, tapi gak tahu juga sih..” jawab Lili.
Begini, maksud mereka datang tadi pagi mama Reza mau menjodohkan Reza dengan kamu.” Jelas bunda.
Apa?” tanya Lili sambil menyembur air yang baru diminumnya.
Kamu ini jorok banget Li?” kata Dika, kakaknya Lili.
Ya, maaf! Lili kaget banget Bunda ngomong gitu. Serius Bun? Terus Bunda jawab apa?” tanya Lili sambil membersihkan meja.
Iya, Bunda sih bilang gimana kamunya, mau apa enggak? Gimana?” Bunda balik tanya pada Lili.
Aku gak tahu, lagian aku kan baru ketemu sama Reza jadi belum tahu tentang dia.” Jelas Lili pada bundanya.
Ntar juga kenal sendiri kok Li, semakin lama kenal ma dia, kalau kamu sreg  pasti jatuh cintrong dech.” Gurau Dika pada Lili.
Apaan sih Kak Dika ini? Jatuh cinta?” ujar Lili sambil menjitak kakaknya yang sedang makan disampingnya.
Au, sakit tahu?” kata Dika sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit karena jitakan Lili.
Sudah. Malah berantem? Gimana Li? Reza itu anak baik terus pintar juga. Kata mamanya dia sering juara waktu di sekolahnya dulu.” Jelas Bunda sambil melerai Dika & Lili yang sedang cubit-cubitan.
Lili butuh kenal lebih jauh sama Reza, kalau Lili gak cocok, bisa nolak kan?” tanya Lili pada bunda.
Kata bunda kan terserah kamu? Cocok syukur, kalau enggak juga gak apa-apa.” Ujar Bunda.
Lili pikir-pikir dulu ya?

Aduh, gimana ini? Aku mau dijodohkan dengan Reza? Aku kan baru kenal dia tadi pagi? Reza ganteng, keliatannya sopan juga, tapi aku kok malu gitu ya kalau dia ngeliatin aku. Gimana ntar aja dech, kalau dia bisa bikin hatiku luluh terus suka sama dia, boleh juga. Lagian sekarang aku jomblo.


*****

Besoknya Reza sudah ada di depan rumah Lili.
Ngapain kamu disini? Pagi amat, mau ketemu Bunda? Maaf, aku gak bisa lama-lama, aku mau berangkat kerja dulu. Bunda ada di dalam kok.” Kata Lili pada Reza sambil mempersilahkan Reza masuk.
Aku mau nganter kamu kerja kok, gak apa-apa kan?” tawar Reza.
Nganterin aku? Bukannya kamu juga mau kerja?” tanya Lili.
Kok tahu?” tanya Reza sambil kegeeran.
Ya iyalah, lha wong kamu pake jas gitu, masa mau ke pasar?” jawab Lili sambil tertawa.
Kamu semakin cantik kalau tertawa.” Puji Reza. Spontan Lili menghentikan tawanya.
Bisa aja, gombal banget!” kata Lili sambil memperlihatkan reaksi malu-malu.
Beneran, gimana nih dengan rawaran aku, kamu mau kan dianterin sama aku?” tawar Reza sekali lagi sama Lili.
Boleh juga. Emangnya kamu ke arah mana? Takutnya kalau beda arah kamu ntar terlambat.” Kata Lili.
Kantor kita searah kok.
Ya udah, aku mau.” Akhirnya Lili diantar oleh Reza.

Di mobil mereka malah diem-dieman. Lili pun mencairkan suasana dengan menanyakan kedatangan Reza & mamanya kemarin.

Ngomong-ngomong kamu kemarin mau ngapain ke rumah?” tanya Lili.
Kemarin kan aku dah bilang kalau aku cuman nganterin mama ketemu mama kamu.” jelas Reza.
Kata Bunda mama kamu mau jodohin kita ya?” tanya Lili. Spontan Reza mengerem mobil.
Kenapa Za? Kaget aku.” Kata Lili sambil memegang dadanya yang deg-degan karena Reza mengerem mobil tiba-tiba.
Ga ada apa-apa kok, aku juga kaget aja kamu nanya gitu? Kirain Bunda kamu belum bilang?
Kemarin malam Bunda bilang, kalau mama kamu mau aku jadi istri kamu.” Kata Lili datar.
Iya sih, aku juga baru tahu kemarin kalau mama mau menjodohkan kita.” Jawab Reza sambil menjalankan mobil lagi.
Terus kamu setuju aja gitu?” tanya Lili pada Reza.
Ya, aku setuju aja, karena saat ngeliat kamu pertama kali aku yakin kamu anaknya baik, pintar, trus cantik lagi. Kalau kamu sendiri?” tanya Reza.
Kalau aku ga tahu, soalnya aku baru kenal kamu aja kemarin, belum tahu siapa kamu sebenarnya.” Jelas Lili.
Tapi, kamu suka aku kan?” canda Reza.
Ih, geer banget dech!

Akhirnya mereka sampai di kantor tempat Lili bekerja.

Makasih ya Za dah nganterin aku?
Sama-sama. Ntar aku jemput ya?
Gak usah, aku ada janji sama temen pulang kerja mau ke mal dulu.
Ya sudah, aku pergi dulu ya?” Reza pun pamit.


*****

Bersambung...   
Cerpen Islaminya Dilanjutin ke Part 2 nanti pada tanggal 1 Agustus 2010
Post Title : Cerpen Klasik - Ketika Bunga Bermekaran Part 1

Cerpen Klasik - Ketika Bunga Bermekaran Part 1,

Cerpen Klasik - Ketika Bunga Bermekaran Part 1