Improvisasi Diri Selama 28 Hari - Mengindonesiakah Aku?

Untuk satu Bulan kedepan postingan di LVLDOOM.blogspot.com akan menyediakan postingan Naturalis dari Penulis (yang ga bakat jadi penulis). Postingan ini merupakan pembukaan untuk awal mengikuti kontes dari Blog Competion 2010 dan untuk satu bulan kedepan saya akan sedikit berbagi mengenai hal-hal yang memang kadang penting dan ga penting untuk diulas, mudah-mudahan bermanfaat untuk saudara-saudaraku setanah air

An Introduction LVLDOOM.blogspot.com  


___________________________________________________________________________________
Indonesiaku Bukan lagi Indonesia-Indonesian
___________________________________________________________________________________

Back To Reality - Blogger Ke Pasar 07 Mei 2010
Kebetulan Subuh tadi saya Antar ibu saya ke Pasar (udah jadi rutinitas3X/Minggu :D namun subuh tadi sangat berbeda sekali, mengapa? karena saya teringat terus mengeni blog Competition 2010 ini , Apa yang harus saya tulis?/blur  apa kontibusi  yang pernah saya berikan ke Negaraku tercinta ini? Kompetisi ini cukup mengingatkan kembali saya mengenai "kontribusi apa yang pernah kamu berikan pada negaramu?" akhirnya saya hanya bisa menghela nafas panjang, karena memang selama ini saya selalu acuh tak acuh dengan kondisi negara ini /blush, blog kompetisi 2010 ini sangat menginspirasi dalam mengimprovisasi cara pikir saya dalam mencintai negara sendiri. /please

Mungkin mulai hari ini saya akan bersenyawa dengan kata " mengindonesiakan diri"  Peduli terhadap lingkungan dan lebih dewasa dalam menyikapi kondisi negara sendiri, saya memang tidak akan bisa merubah negara ini (mungkin itu terlalu jauh), tapi mungkin saya hanya bisa merubah diri sendiri untuk meberikan sedikit kontribusi baik untuk negara ini, tentunya dengan memberikan contoh baik dalam bermasyarakat, lebih peduli terhadap sesama dan mau berbagi dengan tulus dengan orang-orang  yang membutuhkan, dan tentunya sebagai Blogger pemula saya harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk dibaca..Mungkin ini awal yang akan saya improvisasi untuk memperbaiki hal-hal kecil dari lingkungan saya pribadi, mungkin saja ini akan bedampak besar untuk negaraku sendiri.

**********
Air akan menghempas apapun yang ada didepannya... 08 Mei 2010
"Jakarta Kebanjiran.... Dibogor Angin ngamuk............., rumah ane kebanjiran, gara-gara got mampet" (Alm) Benjamin Sueb - Kompor Meleduk
Sangat ironis sekali, di negaraku tercinta ini banjir menjadi sebuah rutinitas, apalagi melihat berita-berita di kota jakarta yang sangat rentan kebanjiran, baru satu hari saja hujan melanda kota tersebut, tak lama ada saja daerah yang terendam banjir, kondisi ini sangat memprihatinkan sekali. Hari ini saya coba Search di Google dengan kata kunci " Jakarta banjir" dan hasilnya seperti gambar disebelah ini, banyak kriteria untuk dapat posisi gambar seperti ini, contoh banyaknya berita yang memuat kasus banjir di jakarta, atau mungkin juga gambar-gambar tersebut sudah lama mengendap(mungkin saking seringnya berita tersebut diulas) di google data center dll.

Jadi siapa yang harus disalahkan mengenai keadaan sepert ini alam atau manusia?"Tidak ada yang perlu disalahkan, tapi ada banyak sekali yang harus kita diperbaiki bersama-sama" /hihi


Seperti lyrics-nya Bang Ben "Gara-Gara Got Mampet" yang simpel sekali, dari Jaman bang Benjamin sampai sekarang, kasus kebanjiran berasal dari kata tersebut, ya tentu banyak faktor penyebab musibah banjir, bukan saja dari Got mampet,  tapi saya akan menelusuri sedikit Root Cause mengenai banjir yang sebenarnya cukup simpel untuk diungkap dan diimprovisasi oleh masyarakat setempat.

Definisi Banjir
"An overflowing of water onto land that is normally dry."
"Sebuah luapan air ke daratan yang biasanya kering."

Banjir Root Cause (biasanya (opini saya saja))
Curah Hujan yang tinggi --> Luapan Air Membesar --> Jalur untuk saluran Air tidak mencukupi/Jalur Air Tsb Tersumbat --> sifat Air " Selalu mencari celah ketika jalurnya kecil/Tersumbat"

Curah hujan yang tinggi
Musibah kadang terjadi disebabkannya oleh alam, kejadian seperti ini memang diluar jangkauan manusia, tetapi sebagai manusia yang dilahirkan untuk memimpin dunia ini oleh tuhan YME tentu harus bisa meminimalisir dan menimprovisasi keadan-keadaan yang mungkin saja terjadi.

Aksi pencegahan untuk musibah alam ini, tentunya sudah banyak di improvisasi oleh badan metrologi setempat (dalam data dan analisa yang akurat), seperti perkiraan potensi banjir untuk daerah-daerah di Indonesia. Dengan adanya informasi tsb Masyarakat dapat lebih waspada dalam menyikapi akan adanya potensi-potensi banjir pada daerah tertentu.

Saluran Air (kasus)
Saluran Air Sangat bagus sekali untuk di improvisasi, karena sebagian dari masalah bajir dan meluapnya air bah bisa disebabkan karena saluran untuk air tersebut tidak mencukupi lagi atau masih adanya budaya buang sampah sembarangan, sehingga saluran air tersebut mampet dengan sampah-sampah. Ini terjadi di daerah Jln Sukagalih (sukajadi-Bandung), ironis sekali, pagi itu tidak hujan dan belum musimnya hujan, namun jalan di daerah tersebut basah dan bau tidak enak, selidik-selidik ternyata masalahnya air bah didaerah tersebut meluap, meluap mengapa? ada banyak sampah di saluran air tersebut, juga ruang untuk saluran air tersebut mungkin saja tidak cukup.

Dampak dari kurang besarnya saluran air juga budaya buang sampah sembarangan  ini sangat mencemaskan, dikarenakan seringnya meluap air bah, jalan di Sukagalih-Sukajadi ini rusak berat, sudah beberapa kali pemerintahan setempat dan masyarakat memperbaiki jalan tersebut, namun hanya bertahan beberapa bulan saja.

Perbaikan
Perbaikan jalan tersebut seharusnya di awali dengan perbaikan terdahulu di saluran air, mengapa demikian, apabila saluran air sudah diperbaiki, maka jalan tersebut tidak akan digenangi air yang lama-lama akan merusak jalan, dan perbaikan jalan di daerah tersebut tidak akan "terlalu sering" dilakukan. Masyarakat  sangat berperan penting dalam menjaga lingkungan, mungkin saja ada beberapa orang yang tidak peduli dan tidak tahu bagaimana "cara membuang sampah pada tempatnya". Sudah sepantasnya pemerintahan setempat memberikan sedikit "informasi mengenai dampak lingkungan" pada masyarakat dan memperbesar saluran air di daerah tersebut, dan untuk masyarakat harus lebih introsfeksi mengenai dampak dari masalah diatas, mari lihat kembali Root Causenya agar tidak "terlalu sering bergotong-royong" mari budayakan buang sampah pada tempatnya, untuk menjaga lingkungan kita tetap bersih dan sehat..

"Hal-hal kecil yang terus kita improvisasi akan berdampak besar  
bagi kita sendiri dan umumnya untuk lingkungan kita"

**********


Do It Yourself (DIY) Budaya Memperbaiki 12 Mei 2010
22 Tahun yang lalu saya selalu memperhatikan ayah saya ketika memperbaiki sesuatu, beliau selalu saja inisiatif ketika ada beberapa barangnya sudah sedikit rusak, mulai dari aquarium, lemari dan perabotan rumah lainnya, yang memang kalau dipikir sekarang, barang-barang tersebut sebetulnya sudah tidak layak untuk diperbaiki, namun beliau selalu saja menghargai barang yang dimilikinya.

Mungkin dengan lingkungan seperti itu cara pikir saya pun mulai berubah, "perbaikilah sebisa mungkin sendiri apapun yang kau miliki" kata ini sudah mendarah-daging dalam hidup saya. Budaya memperbaiki sangat lekat di orang Indonesia, (ya bagus lah) kata dosen saya bilang Orang Indonesia Kreatif selalu saja mencari solusi sendiri.

Budaya ini harus terus dikembangkan (secara positif) dengan memberi contoh baik pada anak kita atau lingkungan kita, banyak efek-efek baik yang akan dihasilkan dari Budaya Memperbaiki sendiri ini, sedikit contoh,
"7 tahun yang lalu saya memaksa orang tua saya untuk membeli komputer (sebetulnya saya tidak tahu sama sekali mengenai "barang" tersebut) dengan alasan " klasik" untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, nah dibelikanlah komputer tsb. Berikut bingung bagaimana ya menggunakannya?. keingintahuan saya mengenai barang tersebut semakin "menjelma" oprek oprek OS windows (dulu Windows 98 SE) dan baru beberapa hari saja komputer tsb ada di rumah saya, sudah rusak (hehe dasar perusak!) akhirnya dibawa ke tempat service dan kejadian PP (baca: pulang pergi) ke tempat service komputer ini berlangsung  hampir 2-3 kali per-minggu, sampai si om  tukang service-nya bilang "banyak biaya tak terduga ya mas?" saking seringnya di service/Re-Install, jasa service komputer tsb memberikan diskon 50% untuk saya pribadi :D . Saya bingung dengan keadaan seperti ini, kemana saya harus konsultasi /blur, karena dulu diantara teman-teman seangkatan, saya yang pertama memiliki komputer sendiri. Akhirnya ada teman kuliah yang ngekost dengan anak kuliahan Jurusan Informatika, saya curhat mengenai permasalahan tersebut dan kebetulan beliau juga sering oprek-oprek komputer (hardware-software), saya keruk semua informasi mengenai Installing, Hardware Troubleshooting dan lain sebagainya."

Finanally....
Saya tutup buku untuk kembali lagi ke Jasa Servis komputer, setidaknya untuk permasalahan software, sudah bisa sedikit dimengerti dari ilmu yang didapatkan dari anak kost teman saya, meski semua yang saya dapat masih belum cukup sempurna untuk dikuasai. Dan setelah semuanya yang telah saya lalui itu akhirnya sekarang, keadaan itu sudah terbalik :)

Dengan memperbaikinya sendiri kita akan lebih menghargai hasil tersebut, dan ini juga cukup membimbing saya bersikap mandiri, dan belajar memecahkan masalah.
FYI pola berpikir saya waktu itu seperti ini:
Masalah/Error = Install = Fix
Memang rumus tersebut belum efektif, karena pembahasannya hanya di Error = Install = Fix belum pada Root Cause secara terperinci seperti ini :

Error --> Diagnosis --> Analisa Root Cause --> Fix,  jika Unfix--> Install --> Preventive Action
Hanya dengan sedikit saja kita mau belajar dan ber-Improvisasi dalam menghadapi masalah, maka akan ada banyak efek positif yang dihasilkan /hihi, anda akan menghemat banyak uang, dengan membudayakan "memperbaikinya sendiri", jangan berpikir dulu untuk masalah-masalah besar, cobalah dengan memperbaiki hal-hal yang kecil yang ada dilingkungan kita, yang setiap hari kita jalani, dan rasakan sendiri hasilnya, pola berpikir anda pun akan penuh dengan energi positif yang akan banyak menghasilkan solusi untuk memecahkan berbagai masalah.

"Anda Tidak Akan Pernah Tahu Sebelum Anda 
Mencoba... Mencoba Lagi....Mencoba Lagi dan Mencoba lagi.."

********** 


Apakah Budaya "itu" Masih Hidup? 16 Mei 2010
"Itu" Disini adalah "Oknum Pemeriksaan SIM, STNK dll" ini sangat jauh dari isu yang saya dapat pada bulan februari-maret mengenai tidak akan ada lagi pemungutan liar (pungli) ini saya ambil sedikit dari http://www.isiindonesia.com/content/view/654/29/  
"BANDUNG 16 Juli 2009 – Untuk meningkatkan kinerja dan profesional Polri di mata masyarakat,Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Timur Pradopo akan bertindak tegas kepada jajarannya bila tetap memungut pungli dari setiap jasa dan pelayanan yang diberikan. ”Kami tidak akan segan-segan menindak mereka yang tetap melakukan pungli,” ujar Timur seusai upacara peringatan ke-63 HUT Bhayangkara di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta,kemarin. Bahkan dia pun memohon maaf kepada masyarakat jika ada anggotanya yang secara sengaja atau tidak, telah menyakiti masyarakat. ”Baik disakiti secara lahiriah maupun batiniah. Mudah-mudahan dengan komitmen moral beberapa waktu lalu, polisi kian hari kian profesional dan humanis, sehingga hal-hal seperti itu tidak terulang lagi di kemudian hari,”
Kejadian ini berlangsung pada saya saat telah mengisi bensin di daerah Sukajadi, nah setelah di daerah Ranca badak (RSHS) ada Polisi yang memberhentikan saya (sebelumnya saya tidak pernah di berhentikan di daerah tersebut) polisi tersebut mengatakan "selamat siang" saya saat itu tidak mengubris sedikit pun sapaan beliau, yang saya perhatikan saat itu, tatapan, cara bicara dan gesture tubuh sang Polisi tersebut, karena dengan begitu kita bisa ngetahui kita sedang berhadapan dengan "siapa". Nah saya "kasih daaaa" STNK dan SIM, lalu beliau menanyakan " S*** di daerah mana?, dekat apa? yang sebenarnya tidak penting untuk ditanyakan /nobigdeal.

STNK OK, SIM OK. lalu Polisi tersebut menanyakan " Kemana Spionnya?" (klasik ya) saya jawab " Slot untuk baudnya sudah Aus, jadi saya copot saja spionnya /wahaha" dengan alasan seperti itu, polisi tersebut akhirnya beranjak pergi ke "warung", tapi saya langsung (improvisasi) bicara, karena keadaan sepertinya sudah "tidak beres" " Pak kalau bapak mau tilang saya silahkan, ambil saja stnk dan sim saya, itu tidak masalah, nanti kaka saya yang ambil.". Saya perhatikan polisi tersebut jadi sedikit ragu/ciut untuk mengajak saya pergi ke "warung" lalu polisi tersebut bicara "makanya spionnya di pake" sambil memberikan STNK dan SIM saya kembali, dan akhirnya saya tidak jadi di tilang >.< .

Improvisasi untuk Polisi
Kita ketahui kalau memang Polisi tersebut menjalankan tugasnya dengan benar, tentu saja beliau tidak perlu ragu dengan apa yang seharusnya dijalankan, mau kaka saya Jendral, anak presiden atau yang jauh pangkatnya dari polisi tersebut, kalau memang bersalah ya tilang saja!, hukum tidak pandang bulu. /hmm

Improvisasi untuk Kita
Apabila anda suatu hari dihadapkan pada situasi seperti diatas :
- Perhatikan Gerak gerik Polisi tersebut
Ini perlu, Lihat gerak geriknya (gesture, cara bicara, bawa sim/kunci motor kita ke "warung", baca apakah polisi tersebut polisi jujur atau oknum, (biasanya yang membawa kunci/Sim kita ke "warung" itu Oknum, nanti ada sistem negosiasi.
-  "Menjebaklah sebelum dijebak!"  jangan terbawa suasana /shock, coba jebak dengan beberapa pertanyaan seperti "Bapak bertugas di kantor mana?" "Kenal ga pak sama pak Agus?" :) 
- Kalau anda tidak bersalah/Masalah sepele. Biarkan ditilang saja (resmi surat tilang), lebih baik uang yang penilangan tersebut untuk negara kita (bukan untuk individual), dan patut diperhitungkan, bahwa biaya sidang resmi dengan "sidang ditempat" lebih mahal sidang ditempat
- Ada Polisi Pungli?/omg Laporkan ke Kantor Polisi Setempat, untuk daerah Bandung cukup SMS ke 9123

Note : Kakak saya hanya seorang teknisi Pompa air ^_^
-update- 26 Mei 2009
Tanggal 18 Mei 2009 Akhirnya saya di tilang juga, ketika saya akan pergi menghadiri interview di sebuah perusahaan swasta di Jln M.Hatta - Bandung, Oknum tersebut sempat menawarkan "sidang di tempat" berkali-kali, namun saya hanya tersenyum saja :) kalau kata teman saya bilang "Emangnya aku cowok apa-an?". Lebih baik saya sumbang uang saya ke negeri ini, daripada saya ikut serta dalam "Membudidayakan kebudayaan" oknum-oknum tsb

**********
Informasi Penyadaran Diri terhadap Linkungan yang sangat Membangun  25 Mei 2010
"DENGAN SEMANGAT PROKLAMASI, MARI KITA TINGKATKAN KESADARAN BERWARGA DAN BERMASYARAKAT YANG PEDULI DENGAN LINGKUNGAN. 
CIPTAKAN GENERASI POSITIF YANG 
BANYAK BERBUAT DAN TIDAK HANYA BISA BICARA"

**********

Last Words 27 Mei 2009
Kita bisa merubah Dunia, Negara juga lingkungan kita agar seperti yang kita harapkan, kita tak perlu jauh-jauh untuk merubah semua itu, karena semua kembali lagi ke diri kita masing-masing, hanya sedikit saja yang kita butuhkan untuk memberikan yang terbaik untuk Negara kita ini, yaitu merubah diri kita menjadi seorang Pribadi yang yang positif dan bermanfaat bagi lingkungan di sekeliling kita, mungkin ini akan sedikit meningkatkan perubahan yang positif khusus bagi lingkungan kita umumnya untuk negara ini...

"Sebaik-Baiknya Manusia Adalah Bermanfaat Untuk Manusia yang Lainnya" 5cm Novel

Sebagai blogger pemula, masih banyak ilmu yang harus saya pelajari, dan mohon maaf apabila ada kesalahan dalam kata-kata (wajar, saya penulis yang ga bakat nulis :D) tapi akan terus saya improve agar tulisan saya dapat bermanfaat, khususnya saya sendiri dan umumnya untuk anak bangsa yang sedang mencari informasi mengenai perbaikan-perbaikan diri dengan lingkungannya.....

Jargon: 
Root Cause : Akar permasalahan (akar penyebab)
FYI : For your Information (hanya untuk Informasi saja)
DIY : Do it yourself (lakukan sendiri)
__________________________________________________________________________________
Improvisasi
Improvisasi adalah praktek akting, menyanyi, berbicara dan bereaksi, membuat dan menciptakan, di saat ini dan dalam menanggapi stimulus lingkungan langsung seseorang dan perasaan batin. Hal ini dapat menghasilkan penemuan pola pikir baru, praktek baru, struktur baru atau simbol, dan/atau cara-cara baru untuk bertindak. Improvisasi dapat dianggap sebagai "di tempat" atau "tanpa persiapan" aktivitas spontan. http://en.wikipedia.org/wiki/Improvisation 
/bye
Post Title : Improvisasi Diri Selama 28 Hari - Mengindonesiakah Aku?

Improvisasi Diri Selama 28 Hari - Mengindonesiakah Aku?,

Improvisasi Diri Selama 28 Hari - Mengindonesiakah Aku?